Jumat, 31 Mei 2013

Selain Gizi Olahraga Juga Penting Untuk Pertumbuhan Anak

Selain Gizi Olahraga Juga Penting Untuk Pertumbuhan Anak
Anak Olahraga
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Selain Gizi Olahraga Juga Penting Untuk Pertumbuhan Anak - Pemenuhan nutrisi atau gizi seimbang pada anak Indonesia menduduki peringkat 121 dari seluruh negara di dunia pada tahun 2013 dan masih di bawah rata-rata Human Development Index (HDI). Hal ini menyebabkan kurang optimalnya fase tumbuh kembang anak.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk memberikan pemenuhan yang tepat untuk mengoptimalkan kecerdasan dan juga tumbuh kembang tubuh anak. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Prof Dr Ir H Musliar Kasim, MS.

"Salah satunya dengan menerapkan kebiasaan makan yang baik seperti minum susu dan berolah raga rutin sejak dini kepada anak-anak," katanya saat berbicara dalam temu media di Kementerian Pendidikan Nasional, seperti ditulis Selasa (28/5/2013).

Senada dengan hal ini, spesialis gizi klinik yang juga Guru Besar Universitas Andalas Prof dr Fasli Jalal, PhD, SpGK mengatakan, setelah melewati golden period yang tak boleh diabaikan adalah pemenuhan gizi dan energi.

"Pemenuhan gizi dan energi anak usia pra sekolah dan usia sekolah dasar mengoptimalkan pertumbuhan fisik yang cepat (growth spurt) dan kinerja otak untuk proses pembelajaran anak serta untuk aktivitas fisik yang tinggi," jelas Prof Fasli.

Tetapi, Prof Fasli berpesan agar tidak juga bergantung pada susu sebab banyak sumber nutrisi lain yang dapat digunakan untuk pengganti susu. "Masih banyak alternatif selain susu seperti dari sumber hewani dan nabati. Untuk lemak, bisa dicari dari buah-buahan yang kaya lemak," tambahnya.

Dan yang terpenting adalah untuk mengurangi kekurangan gizi (stunting dan wasting) kombinasi makanan kaya zat makro (karbohidrat, lemak, protein) dan mikro (vitamin, mineral, air, serat) sangat diperlukan. "Zat makro dapat ditemukan dalam segelas susu yang dapat membantu anak melakukan aktivitasnya sehari-hari," katanya.

Nah, mulailah mengoptimalkan tumbuh kembang anak Anda dengan pemenuhan nutrisi seimbang serta mengajak anak berolah raga. - Selain Gizi Olahraga Juga Penting Untuk Pertumbuhan Anak.

Rabu, 20 Maret 2013

7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak

7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak
Makanan Terlalu Manis
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak - Bukan hanya orang dewasa saja yang perlu mengurangi konsumsi makanan manis, anak-anak dan remaja pun perlu membatasi asupan makanan manis. Terlalu banyak makan makanan manis dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Beberapa efek buruk gula termasuk meningkatkan risiko obesitas, diabetes, kerusakan gigi, gizi buruk dan tekanan darah tinggi. Gula juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung dan bahkan perkembangan kanker.

Seperti dilansir Naturalnews, Selasa (19/3/2013) berikut ini adalah 7 efek buruk konsumsi makanan manis bagi perkembangan anak-anak:

1. Menyebabkan kerusakan gigi
Gula yang sering ditemukan dalam permen beberapa makanan manis lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada gigi anak. Bakteri dalam mulut akan berkembang dengan cepat jika kebutuhan pangan utamanya, yaitu gula, terpenuhi dengan baik.

2. Pemenuhan gizi yang buruk
Masalah utama yang sering dialami oleh anak-anak pecinta makanan manis adalah dirinya cenderung menggantikan semua bentuk makanan lain dengan makanan dengan rasa manis. Meskipun makanan manis menyediakan energi yang memungkinkan anak untuk lebih aktif, tetapi sebenarnya gula memiliki nilai gizi yang sangat rendah.

Meskipun menyumbangkan kalori dalam jumlah besar, kebutuhan gizi anak tidak akan terpenuhi oleh konsumsi makanan manis. Pemenuhan gizi yang buruk berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.

3. Meningkatkan risiko diabetes
Ketika anak-anak lebih banyak terpapar gula, kadar insulin dalam tubuh akan meningkat. Hal ini dapat membahayakan pankreas dan meningkatkan risiko diabetes pada usia yang masih terlalu dini, yaitu remaja. Selain itu, terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan kemampuan tubuh untuk menurunkan kadar gula darah terganggu.

4. Penyebab obesitas
Penambahan berat badan merupakan masalah besar karena memiliki beberapa efek buruk bagi kesehatan, dan gula merupakan salah satu kontributor besar untuk kenaikan berat badan. Gula yang tidak terpakai dalam tubuh dapat menyebabkan timbunan lemak.

Kegemukan akibat timbunan lemak ini sejak kecil akan sulit diatasi ketika telah dewasa dengan cara diet biasa.

5. Meningkatkan tekanan darah
Terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Menurut sebuah penelitian yang melibatkan pasien stroke dengan tekanan darah tinggi dan normal, peluang untuk bertahan hidup sangatlah rendah pada pasien dengan kadar gula darah yang tinggi.

6. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Makanan manis dapat mempengaruhi kadar kolesterol seseorang. Meskipun penelitian tidak membuktikan secara langusng bahwa gula dapat mempengaruhi kadar kolesterol, peneliti menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi sejumlah besar gula dalam dietnya ditemukan memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, penyebab penyakit jantung.

7. Mendorong pertumbuhan sel kanker
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa sel kanker akan berkembang dengan cepat karena paparan makanan manis. Makanan bergula dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh yang pada gilirannya, mendorong pertumbuhan sel kanker. - 7 Dampak Negatif Makanan Terlalu Manis Bagi Perkembangan Anak.